Papan tulang belakang telah menjadi bahan pokok dalam industri medis selama beberapa dekade. Mereka memberikan dukungan penting ketika mengangkut pasien, terutama mereka yang diduga mengalami cedera tulang belakang. Namun perkembangan papan punggung tidak tinggal diam.
Salah satu kemajuan besar pertama dalam papan tulang belakang adalah pengembangan sandaran kepala yang dapat disesuaikan. Hal ini memungkinkan para profesional medis untuk memberikan dukungan yang lebih baik pada kepala dan leher pasien yang mungkin mengalami cedera tulang belakang. Dengan inovasi ini, mereka tidak perlu bergantung pada bantuan darurat, yang mungkin tidak dapat diandalkan dan membahayakan pasien.
Inovasi penting lainnya adalah penggunaan bantalan busa. Dulu, papan tulang belakang terbuat dari plastik keras, sehingga tidak nyaman bagi pasien. Penggunaan bantalan busa membuat pasien lebih nyaman dan dapat mengurangi risiko luka tekan. Selain itu, bantalan busa dapat menyerap sebagian dampak jika papan terjatuh atau terdorong selama pengangkutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, papan tulang belakang menjadi lebih kompak dan ringan. Hal ini mempermudah pengangkutan pasien, terutama di ruang sempit seperti tangga atau lift. Penggunaan bahan yang ringan, seperti serat karbon atau aluminium, juga memudahkan para profesional medis untuk melakukan manuver pada papan, sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan pasien.
Salah satu perbaikan paling signifikan pada papan tulang belakang dalam beberapa tahun terakhir adalah penggunaan tali pengikat. Di masa lalu, para profesional medis akan menggunakan selimut atau tandu untuk mengamankan pasien ke papan. Namun, cara ini tidak selalu efektif dan bisa berbahaya jika pasien berpindah tempat selama pengangkutan. Penggunaan tali pengikat membuat papan tulang belakang lebih aman bagi pasien, sehingga mengurangi risiko cedera selama pengangkutan.
Terakhir, kemajuan teknologi juga berkontribusi pada evolusi papan tulang belakang. Banyak papan tulang belakang sekarang memiliki sensor internal yang dapat mendeteksi apakah pasien bergerak atau bergeser selama pengangkutan. Fitur ini sangat berguna jika pasien tidak sadarkan diri atau tidak dapat berkomunikasi, karena fitur ini dapat memperingatkan profesional medis mengenai potensi masalah apa pun selama pengangkutan.